Senin, 25 Juni 2012

Karyawan PLN Tidak Jadi Korban Industri Kesehatan

Medan, (Analisa). Kepala Divisi Organisasi dan SDM PLN, Dadang mengingatkan agar karyawan maupun pensiunan PLN agar lebih jeli mengkonsumsi obat sehingga tidak menjadi korban industri kesehatan.
http://kolomkita.detik.com
"Selama ini kita korban industri kesehatan. Bayangkan harga promosi obat-obatan mencapai 32 persen menyebabkan harga obat menjadi mahal", katanya menjawab pertanyaan seusai Sosialisasi Formularium Obat dan Daftar Obat Persero di PLN Wilayah Sumut, Kamis (21/6)

Kegiatan itu bertujuan untuk memberi edukasi tentang obat dan daftar obat bagi karyawan dan pensiunan PLN agar mereka cerdas dalam mengkonsumsi berbagai jenis obat.

Dia mengingatkan jika berobat ke klinik, rumah sakit maupun tempat praktek dokter harus berani menanyakan jenis obat apa yang diberikan atau tertera di resep. Soalnya ada resep obat tidak jelas ditulis sehingga sulit dibaca.

"Kita jadi bingung membaca resep. Kalau di apotik juga salah membaca resep bisa berakibat fatal bagi pasien. Sebab ada jenis obat yang diberikan kontradiktif", kata Dadang pada sosialisasi yang dihadiri Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Wilayah Sumut Raidir Galingging.

Menurut Dadang, berbagai jenis obat yang ditulis diresep tidak sesuai (kontradiktif) antara jenis yang satu dengan lain. Jika sempat dikonsumsi pasien bukan menjadi baik, malah bisa berakibat fatal.

"Justru itu kita harapkan agar karyawan maupun pensiunan PLN harus jeli dan mengetahui jenis obat yang dikonsumsi. Kalau kurang jelas tanyakan sama pemberi resep", pinta Dadang.

Dalam kesempatan sosialisasi formularium obat, Raidir Galingging meminta PLN Pusat mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan karyawan PLN berobat ke luar negeri seperti halnya di Singapura maupun Malaysia.

Murah

Soalnya kalau di sana selain biayanya lebih murah 50 persen, pelayanan bagus juga dalam mendiagnosa penyakit tepat sasaran sehingga pasien memuaskan.

Raidir mencontohkan seorang temannya yang menjalani operasi salah satu jenis penyakit di rumah sakit Penang biayanya cuma Rp 16 juta. Tapi di Medan mencapai Rp 30 juta.

"Justru itu kita minta ada kebijakan dari PLN agar karyawan mendapat fasilitas berobat di luar negeri", pinta Raidir yang juga Ketua Serikat Pekerja PLN Wilayah Sumut.(bay)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar